Arsitektur hari ini and future
DEC
09

Arab Saudi merubah gurun pasir menjadi lahan pertanian

Apa yang terbayangkan saat mendengar kata “gurun”? Tandus, kering kerontang,tidak ada tanaman. Jika demikian, Anda akan kaget melihat gurun ini. Perubahan besar telah terjadi. Kini gurun pasir ini telah berubah menjadi hijau, dipenuhi dengan tumbuhan.


Perubahan gurun pasir menjadi kebun hijau telah dirintis setelah diketahui bahwa ternyata di bawah gurun pasir terkandung sumber air cukup melimpah, di bawah kedalaman 30 – 400 meter. Air itu kemudian dianaikkan dengan teknologi pertanian sistem pivot water nozzles (nozel air berputar) sehingga menjadi irigasi sistemik bagi tanaman di sana.

Mekanisasi Pengairan : Reinke irrigation system
Ketersediaan air saja ternyata tidak cukup untuk mengubah gurun tersebut menjadi tanah penumbuh tanaman. Karena belum ada vegetasi yang bisa tumbuh, maka riset pun dilakukan dan kemudian dipakailah succulent groundcover plant untuk mengurangi suhu di permukaan tanah.

Peta Citra Landsat 1984
Penggunaan air tanah, Arab Saudi terus mengembangkan lahan pertanian menggunakan pusat irigasi pivot. Sebuah contoh yang luar biasa adalah di barat laut Arab Saudi. Dalam citra Landsat 1984, belum ada sama sekali lahan pertanian. Pada tahun 2000, ASTER menunjukkan aktivitas pertanian yang sangat luas, vegetasi berwarna merah terang. Dan pada tahun 2011, citra ASTER menunjukkan beberapa daerah di mana dinding-dinding ladang dikembangkan, masing-masing dengan diameter sekitar 1 km. Gambar meliputi area seluas 19,5 km x 33, dan terletak di 30,5 derajat lintang utara, 38 derajat bujur timur.

Arab Saudi telah mendapat sumber air bawah tanah dengan pengeboran sumur melalui batuan sedimen, sebanyak satu kilometer di bawah gurun pasir. Meskipun tidak ada yang tahu berapa banyak air yang terletak di bawah rentang gurun-perkiraan 252-870 kubik kilometer-hydrologists percaya akan cukup untuk selama sekitar 50 tahun.

Curah hujan rata-rata hanya 100 hingga 200 milimeter per tahun dan biasanya tidak mengisi ulang akuifer bawah tanah, membuat tanah menjadi sumber non-terbarukan. Pada 2006, negara ini memiliki 2,4 kilometer kubik sumber daya air tawar, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian, konsumsi untuk keperluan manusia, industri, dan pertanian adalah 23,7 kilometer kubik per tahun. Volume air yang digunakan untuk gurun pertanian tiga kali lipat dari sekitar 6,8 kilometer kubik pada tahun 1980 menjadi sekitar 21 kilometer kubik pada tahun 2006.

Lokasi di Peta Googlemaps lihat [klik disini]

Lahan kosong sebelum dtanami

Setelah di tanami

Beberapa Lahan Pertanian di lihat dari udara

Lihat video mekanisasi pengairan yang dipakai :



Lihat lokasi di peta Googlemaps [ KLIK DISINI ]

Sumber :

Labels:
0
COMMENTS
Build a Mobile Site
View Site in Mobile | Classic
Share by: