Arsitektur hari ini and future
JUN
09

Dampak Membakar Sampah Bagi Lingkungan

Oleh : Leonardo Adi Dharma Widya, S.sn, M.Ds 

Dampak Membakar Sampah bagi Lingkungan Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.

Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kita berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar.



Kerusakan lingkungan hidup akibat populasi manusia dan perkembangan zaman pada awal abad 21 ini. Populasi manusia mempengaruhi keadaan alam. Semakin banyak manusia tinggal di suatu daerah maka kebutuhan hidup juga bertambah. Dengan bertambahnya manusia yang berperan sebagai konsumen, para produsen memproduksi produk mereka agar memenuhi kebutuhan konsumen mereka. Sedangkan semakin banyak produk yang dikeluarkan oleh industri mengeluarkan limbah yang dibuang ke lingkungan. Limbah inilah yang mengakibatkan kerusakan alam khususnya pada lingkungan hidup.



Masalah lingkungan yang diakibatkan ulah manusia, dalam kegiatannya bisa mengancam manusia dan lingkungan hidupnya. Masalah lingkungan hidup terjadi berurutan dari kegiatan manusia dan menyebabkan siklus permasalahan lingkungan yang berpanjangan. Masalah lingkungan wujudnya berupa kerusakan-kerusakan lingkungan yang terjadi.

KEGIATAN MANUSIA 

Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia itu sendiri. Manusia memanfaatkan lingkungan tanpa disadari dapat merugikan lingkungan hidup. Contoh kegiatan manusia yang menimbulkan kerusakan lingkungan alam adalah Sampah, Eksploitasi terhadap alam, Pencemaran, masih banyak lagi.

SAMPAH

Urusan kita dengan sampah tidak berhenti saat kita membuang sampah saja. Membuang sampah di tempatnya memang baik, tetapi masih ada hal-hal yang kita perlu perhatikan setelah membuang sampah.

Masyarakat Indonesia (terutama di pedesaan dan di kalangan menengah ke bawah) seringkali mengatasi sampah dengan membakarnya.
Mungkin ada di antara kita yang beranggapan, ini adalah perkara biasa yang terjadi dimasyarakat, bahkan kalau tiba masa kerja bakti disekitar kompleks atau bahkan di tempat kerja atau kampus, rutinitas dari beres-beres pasti berujung pada pembakaran hasil sampah yang terkumpul atau mungkin tumpukan sampahnya yang menjadi perhatian ekstra dalam benak kita..


Sadar ataupun tidak, ternyata hal yang kita lakukan tersebut dapat mempengaruhi kondisi bumi kita bahkan pada kesehatan makhluk hidup yang ada

Membakar sampah baikkah ? 
  1. Biasanya orang membakar sampah asal-asalan, sehingga suplai oksigen untuk menghasilkan CO2 hanya ada pada permukaan tumpukan sampah saja. Sementara itu bagian dalam, karena kekurangan suplai O2 maka akan menghasilkan karbonmonoksida. Asap karbon monoksida mampu membunuh orang karena bila terhirup karena menggangu fungsi kerja hemoglobin yang semestinya mengangkut dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Tubuh akan kekurangan O2 dan menimbulkan kematian(CO). Untuk perbandingan ; Satu ton sampah, yang dibakar akan berpotensi menghasilkan sekitar 30 kg CO.
  2. Sampah yang bercampur plastik jika terbakar asapnya menghasilkan senyawa kimia Dioksin, senyawa zat yang bisa digunakan sebagai racun tumbuhan (herbisida). Selain itu, mungkin pula dihasilkan fosgen yang pernah dipakai sebagai racun pembunuh pada Perang Dunia I. Tercatat 75 racun lain yang diketahui ada dalam hasil pembakaran sampah yang mengandung klor.
  3. Asap dari pembakaran sampah mengandung benzopirena 350 kali, ditengarai sebagai biang keladi penyebab kanker dan hidrokarbon berbahaya senyawa penyebab iritasi seperti asam cuka
  4. Bahkan membakar kayu juga berbahaya karena akan menghasilkan senyawa yang mengakibatkan kanker. Sementara melamin dapat menghasilkan formaldehida bila dibakar dengan suplai oksigen banyak, atau menghasilkan HCN (bila suplai oksigen kurang) 
Beberapa dari kita memilih untuk membakar sampah yang telah terkumpul. Apakah pilihan untuk membakar sampah merupakan pilihan yang baik? Ternyata membakar sampah malah menimbulkan masalah baru, khususnya bagi kesehatan kita.

Saat membakar sampah dalam tumpukan, tidak terjadi proses pembakaran yang baik. Pembakaran yang baik adalah dengan membutuhkan Oksigen (O2) yang cukup. Berbeda saat membakar tumpukan sampah, mungkin bagian luar tumpukan cukup mendapatkan Oksigen sehingga menghasilkan CO2, tapi di dalam tumpukkan sampah akan kekurangan O2 sehingga yang dihasilkan adalah gas Karbon Monoksida (CO).



Lalu kenapa dengan gas Karbon Monoksida? 

Gas Karbon Monoksida (CO) merupakan gas yang berbahaya, karena dapat membunuh kita secara massal. Bila kita menghirup gas CO, hemoglobin darah yang seharusnya mengangkat dan mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh akan terganggu. Dengan begitu, tubuh akan mengalami kekurangan Oksigen, yang dapat berujung kematian.

Asap yang dihasilkan dari pembakaran sampah sangat berbahaya. Masalah juga muncul dari sampah organik, yang dapat mengakibatkan partikel-partikel yang tak terbakar akan berterbangan, atau menghasilkan reaksi yang menghasilkan hidrokarbon berbahaya. Hidrokarbon berbahaya yang dihasilkan asap pembakaran sampah, termasuk senyawa penyebab kanker yaitu benzopirena, nyatanya mencapai 350 kali lebih besar dari asap rokok. Semakin jauh, kita bisa terjangkit kanker paru-paru, infeksi paru-paru, asma, atau bronkitis. 

Belum lagi dengan gas yang dihasilkan dari pembakaran sampah, yang juga dapat merusak atmosfer bumi. Gas tersebut adalah senyawa chlor, yang dihasilkan dari pembakaran plastik. Pembakaran bahan sintetis yang mengandung nitrogen, seperti nilon, busa poliuretan yang ada pada sofa atau karpet busa, juga membahayakan karena dapat menghasilkan gas HCN yang berbahaya.

Baca lanjutannya atau download artikel ini [ KLIK DISINI ]

Labels:
0
COMMENTS
Build a Mobile Site
View Site in Mobile | Classic
Share by: