|
|
Oleh : Setyo Purnomo
(disklaimer : ditulis secara semrawut tidak runtut, serampangan asal gampang)
Mungkin terlalu panjang dan ngawur juga kalau saya menghubungkan terjualnya Nokia ini dengan pendidikan kita. Salah satu upaya saya agar kedua hal tsb tampak nyambung adalah dengan memberi judul seperti di atas ;)
Belum ada seminggu, sebuah peristiwa besar mengguncang dunia TI, yakni dengan dijualnya Nokia kepada Microsoft, dengan nilai transaksi sebesar 7,2 miliar Dolar atau sekitar Rp 80 triliun. Transaksi ini nyaris seperti petir di siang bolong, karena menyeruak begitu saja di tengah berita desas-desus pailitnya perusahaan produsen Blackberry, yaitu RIM, yang bahkan sampai hari ini belum ada kejelasan siapa yang 'beruntung' membelinya.
Sejak membaca berita penjualan Nokia kepada Microsoft ini benak kerdil saya mengembara kesana kemari. Saya merasa "gatal" karena kebetulan saja Nokia ini berada di Finlandia, negara yang amat terkenal pesona proses pendidikannya. Waktu saya mencoba mengetikkan tiga kata "nokia + education + finlandia" di Google...aha, benar saja, saya menemukan satu artikel yang ditulis dengan penuh percaya diri, judulnya : Two Finnish Icons: Education and Nokia.
Lalu apa yang memaksa saya menghubungkan kedua hal tsb ? Dari logika saya yang sederhana, yakni bahwa tidak mungkin bahwa di dalam visi pendidikan Finlandia tidak menyertakan visi teknologi, karena terbukti bahwa Nokia telah sukses bermetamorfose dari pabrik kertas menjadi pabrik handphone yang sangat disegani di planet ini. Bagaimana hubungannya ? Saya memaksa hubungannya sbb : dalam konsep pendidikan suatu negeri/negara pasti termaktub di dalamnya visi pembangunan ke depan, di mana salah satunya pasti bertumpu pada rekam jejak kesuksesan/prestasi nasional di mana pendidikan itu berproses. Dalam konteks negara Finlandia, tidak mungkin melepaskan kesuksesan dan kejayaan Nokia dari dalam darah kebangsaan orang-orang Finlandia. Kemampuan Nokia bermetamorfose dari pabrik kayu/kertas menjadi pabrik handphone, menjadi salah satu bukti keberhasilan manusia-manusia pintar di Finlandia dalam menentukan model evolusi industri di negerinya, yang tentu saja didasarkan pada sekian banyak pertimbangan. Dan menjadi sangat mungkin bahwa pemerintah Finlandia ingin memasukkan/menginternalisasikan kemampuan "metamorf-evolutif" ini ke dalam benak anak2 sekolah di Finlandia. Salah satu tujuannya adalah kelak Finlandia akan tetap berjaya di setiap era pergantian zaman. Anak2 bangsa Finlandia diharapkan akan selalu mampu menemukan icon-icon kejayaan bangsanya, sekaligus bangga berwarga negara Finlandia yang sukses. Dan jangan lupa, Linus Torvalds, sang penemu Linux, juga warga negara Finlandia.
(disklaimer : ditulis secara semrawut tidak runtut, serampangan asal gampang)
Mungkin terlalu panjang dan ngawur juga kalau saya menghubungkan terjualnya Nokia ini dengan pendidikan kita. Salah satu upaya saya agar kedua hal tsb tampak nyambung adalah dengan memberi judul seperti di atas ;)
Belum ada seminggu, sebuah peristiwa besar mengguncang dunia TI, yakni dengan dijualnya Nokia kepada Microsoft, dengan nilai transaksi sebesar 7,2 miliar Dolar atau sekitar Rp 80 triliun. Transaksi ini nyaris seperti petir di siang bolong, karena menyeruak begitu saja di tengah berita desas-desus pailitnya perusahaan produsen Blackberry, yaitu RIM, yang bahkan sampai hari ini belum ada kejelasan siapa yang 'beruntung' membelinya.
Sejak membaca berita penjualan Nokia kepada Microsoft ini benak kerdil saya mengembara kesana kemari. Saya merasa "gatal" karena kebetulan saja Nokia ini berada di Finlandia, negara yang amat terkenal pesona proses pendidikannya. Waktu saya mencoba mengetikkan tiga kata "nokia + education + finlandia" di Google...aha, benar saja, saya menemukan satu artikel yang ditulis dengan penuh percaya diri, judulnya : Two Finnish Icons: Education and Nokia.
Lalu apa yang memaksa saya menghubungkan kedua hal tsb ? Dari logika saya yang sederhana, yakni bahwa tidak mungkin bahwa di dalam visi pendidikan Finlandia tidak menyertakan visi teknologi, karena terbukti bahwa Nokia telah sukses bermetamorfose dari pabrik kertas menjadi pabrik handphone yang sangat disegani di planet ini. Bagaimana hubungannya ? Saya memaksa hubungannya sbb : dalam konsep pendidikan suatu negeri/negara pasti termaktub di dalamnya visi pembangunan ke depan, di mana salah satunya pasti bertumpu pada rekam jejak kesuksesan/prestasi nasional di mana pendidikan itu berproses. Dalam konteks negara Finlandia, tidak mungkin melepaskan kesuksesan dan kejayaan Nokia dari dalam darah kebangsaan orang-orang Finlandia. Kemampuan Nokia bermetamorfose dari pabrik kayu/kertas menjadi pabrik handphone, menjadi salah satu bukti keberhasilan manusia-manusia pintar di Finlandia dalam menentukan model evolusi industri di negerinya, yang tentu saja didasarkan pada sekian banyak pertimbangan. Dan menjadi sangat mungkin bahwa pemerintah Finlandia ingin memasukkan/menginternalisasikan kemampuan "metamorf-evolutif" ini ke dalam benak anak2 sekolah di Finlandia. Salah satu tujuannya adalah kelak Finlandia akan tetap berjaya di setiap era pergantian zaman. Anak2 bangsa Finlandia diharapkan akan selalu mampu menemukan icon-icon kejayaan bangsanya, sekaligus bangga berwarga negara Finlandia yang sukses. Dan jangan lupa, Linus Torvalds, sang penemu Linux, juga warga negara Finlandia.