e-Newsletter Pendidikan
Back
Artikel
AUG
31
Wanita, Tetaplah Engkau Berada Di Dalam Rumah !
By:
Z Kamin
on
AUG
31
“JADI saya pikir pada saat itu setiap wanita akan bereaksi dengan berbagai cara yang berbeda. Beberapa wanita pada saat itu tidak akan memasak, sedangkan yang lainnya akan terlibat dialog dengan suami mereka. Di Seluruh negeri beberapa wanita akan keluar untuk berunjuk rasa. Mereka akan menekan anggota Kongres Senator agar meluluskan undang-undang yang mempengaruhi peran wanita.“ Kalimat di atas diucapkan Betty Friedan untuk menyambut demo besar-besaran wanita pada tanggal 26 Agustus 1970 di Amerika Serikat. Friedan adalah seorang tokoh feminis liberal yang ikut mendirikan dan kemudian diangkat sebagai presiden pertama National Organization for Woman pada tahun 1966. Ia menjadi pemimpin aksi untuk mendobrak UU di Amerika yang melarang aborsi dan pengembangan sifat-sifat maskulin oleh wanita. Betty Friedan sendiri terlahir dengan nama Betty Naomi Goldstein pada tanggal 4 Februari tahun 1921. Pada giliranya Friedan berkembang menjadi seorang aktivis feminis Ya
Read more >>
JUN
29
Apabila menyontek sudah seperti hal yang biasa..,
By:
Z Kamin
on
JUN
29
Kondisi Indonesia saat ini menurut saya sangat buruk, dimana Indonesia mengalami berbagai masalah, baik dikalangan masyarakat maupun dikalangan pejabat. Dikalangan masyarakat baik remaja maupun orang dewasa banyak terjadi penyimpangan misalnya banyaknya pelajar yang tawuran, mencuri bahkan menyalahgunakan narkoba. Dikalangan para pejabat penyimpangan pun banyak terjadi, banyaknya para pejabat yang korupsi, manfaatkan kekuasaannya untuk kepentingannya sendiri. Masalah-masalah tersebut menghambat kemajuan bagi Indonesia sendiri. Penyebab dari semua masalah diatas salah satunya adalah mulai pudarnya kejujuran yang dimiliki bangsa Indonesia. Akhir-akhir ini kejujuran sudah mulai ditinggalkan, baik kejujuran kepada diri sendiri ataupun kejujuran terhadap orang lain. Untuk mengatasi permasalahan-permasalah yang sekarang ini banyak terjadi di Indonesia salah satunya yaitu dengan menanamkan kejujuran pada bangsa Indonesia. Pentingnya suatu kejujuranadalah karena sikap tidak juj
Read more >>
JUN
14
VUCA dalam Dunia Pendidikan
By:
Z Kamin
on
JUN
14
Oleh: Freddy Nababan *) DUNIA sedang mengalami turbulensi. Efeknya adalah banyak hal yang berubah dengan cepat, tidak pasti, kompleks dan bisa jadi membingungkan. Dan hari-hari ini kita kerap melihat bermunculannya benda-benda yang tidak pernah kita bayangkan akan hadir sebelumnya. Contohnya, beberapa waktu lalu, kita menyaksikan bahwa Sophia-robot berbasis kecerdasan buatan yang bisa bertindak sebagai asisten manusia besutan David Hanson-menerima status kewarganegaraan untuk entitas nonmanusia pertama di dunia dari Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman. Kemudian, kita menyaksikan Alexa, juga produk kecerdasan buatan persembahan Amazon yang mampu bertindak sebagai asisten pribadi dengan berbagai keunggulannya. Ada juga Rina (Microsoft), dan Siri (Ios Apple). Intinya, semua entitas tersebut adalah pencapaian terkini manusia yang mampu member
Read more >>
JUN
09
Orang Cerdas Belum Tentu Bersikap Bijak
By:
Z Kamin
on
JUN
09
Ada alasan mengapa orang cerdas bisa melakukan hal-hal bodoh. Sekelompok anak laki-laki dan perempuan berkostum hitam putih tengah mengobrol di angkringan, membicarakan proses Computer Assisted Test atau tes CAT yang baru saja mereka rampungkan beberapa menit yang lalu. “Tes seleksi kompetensi dasar atau SKD menggunakan sistem CAT. Pada tahap SKD, kita akan diminta menyelesaikan tiga kelompok soal yaitu Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensia Umum (TIU) dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP),” cerita Kiki, salah satu pendaftar CPNS. Proses CPNS, seperti juga proses seleksi di perusahaan-perusahaan swasta, melibatkan beberapa ragam tes untuk menguji calon pekerjanya. Satu hal yang pasti tidak terlewat adalah tes-tes yang terkait dengan tingkat kecerdasan seseorang, atau yang disebut sebagai Tes Inteligensia Umum (TIU) dalam seleksi CPNS, atau juga akrab dengan sebutan tes IQ dalam kehidupan kita sehari-hari. Tes-tes sejenis sebenarnya pernah kita lakukan semenjak
Read more >>
APR
03
Mampukah Pendidikan Kita Beradaptasi dengan Revolusi Industri 4.0?
By:
Z Kamin
on
APR
03
"Revolusi Industri 4.0" - Studium Generale KU-4078 oleh : Rektor ITB : Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA, Rabu, 27 Maret 2019 Oleh: Diyan Nur Rakhmah Klaus Schwab dalam bukunya The Fourth Industrial Revolution (2016) mengemukakan tentang Revolusi Industri Generasi Keempat (Revolusi Industri 4.0) yang ditandai dengan kelahiran artificial intelegent pada ragam bentukan produk yang dapat bekerja layaknya fungsi otak manusia yang dioptimalisasikan. Otomasi dan pengambilalihan bidang kerja yang dimekanisasi melalui perangkat digital menjadi keniscayaan dan mengarahkan pada praktik-praktik bidang kerja yang berpusat pada eliminasi 'berkedok' efisiensi tenaga kerja manusia sebagai muaranya. Ragam 'kecerdasan buatan' tersebut di antaranya adalah super komputer, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, dan lain sebagainya. Konsep Revolusi Industri 4.0 ini menemukan pola dan mekanisme kerja baru ketika disruptif teknologi hadir begitu cepat yang s
Read more >>
JUN
01
Mengenang 1 Juni
By:
Z Kamin
on
JUN
01
Oleh: Andi Achdian Ibu saya suka bercerita, melukis dan menembang. Itu dilakukannya saat menghabiskan waktu luang ketika langit mulai berwarna jingga keemasan. Suatu sore saya duduk di sampingnya. Lalu ia menuturkan sebuah kisah tentang tradisi lama nenek moyangnya. Tugas kita di dunia adalah mengabdi pada negara, agama dan rakyat jelata. Begitulah kira-kira terjemahan kasarnya. Ia menyampaikan dengan pribahasa yang diiringi nada merdu dari tembang kesukaannya. Saya kira setiap keluarga Indonesia memiliki kisah-kisahnya sendiri tentang kebajikan sosial yang patut dilakukan sebagai anggota masyarakat. Keluarga adalah tempat awal kebajikan sosial itu diajarkan. Kemudian dilanjutkan di sekolah, madrasah, ataupun ketika kumpul-kumpul keluarga. Sebuah buku yang ditulis Hildred Geertz menyampaikan dengan indah kebiasaan kehidupan keluarga Jawa di rumah-rumah mereka. Semua keluarga Indonesia memiliki kebajikan sosial yang mereka ajarkan untuk setiap anak-anaknya dari bu
Read more >>
AUG
13
Agar Tidak Menjadi Orangtua Durhaka
By:
Z Kamin
on
AUG
13
KATA durhaka memang selalu disandingkan kepada anak. Ya, biasanya anaklah yang durhaka dengan menentang dan tidak menghormati orangtuanya. Padahal, Allah Ta’ala melarang keras hal itu. Dan anak tersebut telah tergolong pelaku dosa besar. Di mana adzabnya akan ia rasakan di dunia ini juga. Meski begitu, tak dapat dipungkiri bahwa orangtua pun bisa saja durhaka pada anak. Seperti halnya tidak memperhatikan anak, tidak memberi nama yang baik pada anak, dan hal lain yang semisal dengan itu. Hal tersebut juga bisa mengundang murka Allah Ta’ala. Lantas, langkah apa yang harus dilakukan orangtua agar tidak tergolong sebagai orangtua yang durhaka? Pertama, Pentingnya Pendidikan Agama Sudah menjadi rahasia umum, pendidikan agama menjadi sarana penting guna membentuk insan yang mulia dan berakhlak baik. Walaupun begitu, masih sangat banyak orangtua yang mengabaikan permasalahan ini. Dalam pemilihan tempat pendidikan, banyak orangtua yang lebih memilih menyekolahkan anakanya di
Read more >>
AUG
01
Jalan Guru
By:
Z Kamin
on
AUG
01
Oleh : Iwan Pranoto (GURU BESAR ITB SERTA ATASE PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DI KBRI NEW DELHI, INDIA) Bagi negara dengan mutu pengajaran di sekolah masih rendah, tak menguntungkan menceraikan perguruan tinggi dari pendidikan dasar dan menengah. Di zaman ini, perjalanan karier seorang guru -- dari sebelum mengajar sampai saat mengajar—senantiasa berhubungan dengan perguruan tinggi. Tersebutlah seorang profesor kimia yang tak senang saat mengetahui bagaimana cara anak kandungnya diajar kimia di sekolah. Maka, kemudian sang profesor minta bertemu dengan guru kimia anaknya tersebut untuk menegur dan hendak ”mengajari” bagaimana seharusnya mengajarkan kimia. Saat bertemu, sang profesor kaget karena ternyata guru kimia itu bekas mahasiswanya sendiri. Kejadian ini dikutip di laporan ”Educating Teachers of Science, Mathematics, and Technology” keluaran National Research Council, 2001. Kisah ini, pertama, mengingatkan para dosen dan perguruan ti
Read more >>
JUL
11
Untukmu yang Mengharamkan Kata “Jangan”, Adakah Engkau Telah Melupakan Kitabmu?
By:
Z Kamin
on
JUL
11
“Al-Qur’an itu kuno, Bu, konservatif, out of dated!. Kita telah lama hidup dalam nuansa humanis, tetapi Al-Qur’an masih menggunakan pemaksaan atas aturan tertentu yang diinginkan Tuhan dengan rupa perintah dan larangan di saat riset membuktikan kalau pemberian motivasi dan pilihan itu lebih baik. Al-Qur’an masih memakai ratusan kata ‘jangan’ di saat para psikolog dan pakar parenting telah lama meninggalkannya. Apakah Tuhan tidak paham kalau penggunaan negasi yang kasar itu dapat memicu agresifitas anak-anak, perasaan divonis, dan tertutupnya jalur dialog?“ Katanya sambil duduk di atas sofa dan kakinya diangkat ke atas meja. Pernahkan Bapak dan Ibu sekalian membayangkan kalau pernyataan dan sikap itu terjadi pada anak kita, suatu saat nanti? Itu mungkin saja terjadi jika kita terus menerus mendidiknya dengan pola didikan Barat yang tidak memberi batasan tegas soal aturan dan hukum. Mungkin saja anak kita menjadi demikian hany
Read more >>
JUN
07
Psikolog: Jangan Berikan Uang pada Anak setelah Ujian
By:
Z Kamin
on
JUN
07
Read more >>
APR
01
Sekolah “Hidup Susah”
By:
Z Kamin
on
APR
01
Oleh : Handrawan Nadesul, (Dokter, Penulis Buku, Pengasuh Rubrik Kesehatan) Sejak kecil anak diajar lebih membumi. Yang gagal kaya rela menerima kenyataan. Yang belum pernah hidup susah diajar prihatin sedari kecil. Kendati kecukupan, tidak semua yang anak minta perlu diberi. Anak dilatih merasakan kegagalan.Tugas orangtua dan guru mengajak anak berempati pada kesusahan orang lain. Hidup tak luput dari berbagai stresor. Tak semua stresor jelek. Supaya jiwa tahan banting, stresor dibutuhkan. Anak perlu mengalami seperti apa tekanan hidup, konflik, kegagalan, rasa kecewa, dan krisis dalam hidup. Seperti vaksin, biasakan anak memikul aneka stresor yang bikin jiwanya kebal seandainya kelak hidupnya susah. Kebiasaan meloloh anak dengan kelimpahruahan tidak melatih anak merasakan gagal, kecewa, rasa ditekan, rasa konflik, atau rasa krisis. Tanpa tempaan stresor, jiwa getas. Jika jiwa getas, orang rentan stres. Bila tak terlatih hidup berdamai dengan stres, hidup berisi
Read more >>
MAR
07
Apa Arti kata "Idola" ?
By:
Z Kamin
on
MAR
07
Anda semua mungkin mengaku punya idola. Tapi apakah arti sebenarnya dari kata idola? Apa pengertian dari kata "Idola" menurut anda? Anda pasti sering mendengar kata IDOL, tapi mungkin tidak terlalu tahu arti yang sebenarnya dari kata tersebut. Anda juga mungkin berpikir kata idol artinya IDOLA dalam bahasa Melayu karena kedengarannya hampir sama. Let every man be respected as an individual and no man idolized – (Albert Einstein). Siapakah seorang idola? Seperti apakah dia? Apa makna sosok Idola? Idola Berasal dari kata Idol -kosakata bahasa Inggris yang memiliki berbagai arti. Kamus Merriam-Webster’s, menguraikan ‘Idol’ dalam beberapa makna : Representative or symbol of an object of worship (perwujudan atau simbol dari sebuah objek peribadatan). False God (Tuhan Palsu) :(a) Likeness of something (Sesuatu yang menyerupai) (b) Pretender (Orang yang suka berpura-pura) (c.) Impostor (Penipu yang lihai) A form or appereance vis
Read more >>
FEB
27
MASYARAKAT NAN SAKATO, PANDANGAN HIDUP ORANG MINANG
By:
Z Kamin
on
FEB
27
Masyarakat Minang adalah masyarakat yang arif dan kaya akan nilai-nilai kebudayan dan filosofi. Orang Minang mengenal pepatah-pepatah yang erat dengan kehidupan masyarakat Minangkabau. Masyarakat Minang merupakan masyarakat yang lekat dengan syariat islam. Oleh karena itu semua bentuk kebudayaannya sesuai dengan kitab suci Al-Qur’an. Walaupun begitu, dalam beberapa aspek tertentu masih relatif berbeda dengan ajaran Islam. Kehidupan masyarakat Minang juga sangat lekat dengan alam, dikenal sebagai masyarakat yang hidup secara komunal dan mengedepankan kekeluargaan serta nilai-nilai kerukunan. Keluhuran tradisi masyarakat Minang ini tentu saja dilatarbelakangi oleh keluhuran falsafah hidup yang diwariskan oleh nenek moyang orang Minang. Falsafah orang Minang disebut dengan Falsafah Samo atau sama yang bermakna persamaan, kesamaan dan kebersamaan antar individu, antar kaum dan antar desa. Masyarakat Minang juga dikenal sebagai masyrakat yang egaliter yang berarti be
Read more >>
FEB
05
Mengoreksi Output dan Konsep Pendidikan Indonesia
By:
Z Kamin
on
FEB
05
google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "4476706564"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "9086347484"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; Beberapa hari yang lalu dilansir dari BBC.com (11/01/2016) menteri Agama RI, Lukman Hakim mengatakan akan memperbaiki konten materi pelajaran agama di sekolah. Menurutnya, materi pelajaran Agama khususnya terkait dengan sejarah Rasulullah SAW lebih menekankan pada sisi peperangan. Di mana Rasulullah lebih dikenal oleh anak-anak sebagai panglima perang. Beliau menekankan bahwasannya sisi yang saat ini diperlukan ialah lebih menekanankan kepada akhlakul karimah dan toleransi umat beragama yang di contohkan oleh Rasulullah SAW. Sehingga perlunya adanya perbaikan konten materi sejarah pada buku pelajaran PAI. Tujuannya har
Read more >>
SEP
12
Peradaban Islam: Iqra bi Ism Rabbik
By:
Z Kamin
on
SEP
12
Oleh : Nasaruddin UmarProf LWH Hull dalam buku monumentalnya History and Philosophy of science mengungkapkan siklus pergumulan antara agama, filsafat, dan ilmu, yang kemudian melahirkan corak peradabannya masing-masing, terjadi setiap enam abad.Ia memulai mengkaji enam abad Sebelum Masehi (SM) sampai abad pertama Masehi ditandai dengan lahir dan berkembangnya pemikiran tokoh-tokoh filsafat Yunani yang amat tersohor seperti Tales (ahli filsafat, astronomi, dan geometrika), Pytagoras (geometrika dan aritmatika), dan Aristoteles (ahli filsafat, ilmu empiris, yang juga dikenal sebagai pendiri Mazhab Alexandria, yang lebih menekankan pendekatan induktif).Juga pemikir Plato (ahli filsafat, ilmu-ilmu rasional, yang lebih dikenal dengan pendiri Mazhab Atena, yang lebih menekankan pendekatan deduktif). Periode ini para filosof menenggelamkan peran dan popularitas pemimpin politik dan pemimpin agama. google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474";
Read more >>
AUG
22
Siswa Kita Perlu Memiliki Cita-Cita Yang Lebih Spesifik
By:
Z Kamin
on
AUG
22
Oleh : Marjohan, M.Pd Guru SMAN 3 Batusangkar Menjadi guru merupakan profesi yang menarik, karena seorang guru akan membantu perkembangan seorang siswa dari kurang cerdas menjadi cerdas, dari kondisi biasa-biasa saja menjadi pribadi yang luar biasa, atau dari seorang kualitasnya masih zero (kosong) hingga menjadi hero, seorang pahlawan, paling kurang seorang pahlawan dalam keluarganya. Untuk menggenjot mutu pendidikan, tiap lembaga pendidikan atau setiap negara memiliki strateginya masing-masing. Karena penduduk negara ini sangat banyak, sangat plural (majemuk) dan kualitas SDM juga berbeda maka pemerintah mendirikan beberapa sekolah pelayanan keunggulan. Sekolah yang biasa tetap menjadi perhatian, namun sekolah berlabel unggul dengan program khusus, didirikan untuk melayani siswa yang membutuhkan akselerasi (percepatan) dala
Read more >>
AUG
20
Menyingkirkan Diskriminasi
By:
Z Kamin
on
AUG
20
google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "4476706564"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "9086347484"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; Oleh : DIDIE SW Kurikulumnya amat ketat dengan introduksi berbagai bahasa asing, tak kalah hebat dari pendidikan Eropa, dengan tingkat kegagalan yang tinggi bahkan untuk orang Belanda sendiri. Toh dengan mutu setinggi itu, putra In- donesia seperti Agoes Salim mampu tampil sebagai lulusan terbaik dari seluruh HBS yang ada; memberi bukti bahwa jika mendapat wahana pembelajaran yang baik, manusia Indonesia bisa berprestasi. Kenanglah juga kualitas dan kuantitas penelitiannya. Eijkman, peraih Nobel Kedokteran (1929), melakukan penelitiannya di Indonesia, malah pernah menjadi direktur Stovia dan memimpin Laboratorium
Read more >>
AUG
20
Dimana Letak Intelektualitas Mahasiswa Bila Cendrung Game Kayak Anak SD ??
By:
Z Kamin
on
AUG
20
Oleh : Marjohan, M.Pd Guru SMAN 3 Batusangkar Bahwa bermain itulah adalah kegemaran seseorang dari usia balita hingga dewasa, malah ada hingga usia tua. Dalam sebuah teori tentang kebutuhan bermain, yang diungkapkan oleh Jean Piaget. Bermain adalah bagian dari kehidupan anak. Anak menghabiskan sangat banyak waktu buat bermain, lewat bermain anak akan memperoleh pengalaman dan pelajaran, hingga muncullah teori “learning by doing dan learning by playing”. Seiring dengan pertambahan usia maka, anak perlu diperkenalkan rasa tanggung jawab. Anak perlu dilibatkan dalam beraktivitas- melakukan kegiatan di rumah seperti: mencuci piring, menyapu rumah, melipat kain, menstrika pakaian, hingga membantu membersihkan motor ayah. Tentu saja orang tua musti mengerti dengan parenting- yaitu ilmu tentang menjadi orang tua yang baik- yang bisa menerapkannya buat mendidik keluarganya. Maka insyaallah keluarga mere
Read more >>
AUG
13
Merdeka di Negeri Sendiri
By:
Z Kamin
on
AUG
13
Oleh : Drs. H. Athor Subroto, M.Si ( Dosen STAIN Kediri) Tiga ratus lima puluh tahun bukan waktu pendek. Sungguh sangat panjang. Kalau mau menghitung, bisa enam generasi. Itulah masa perjuangan bangsa Indonesia mengusir penjajah kolonial Belanda. Korban harta-benda dan jiwa-raga, sudah tak terhitung lagi jumlahnya. Sanggat besar –dan sangat banyak. Bila generasi sekarang mau menghitungnya, sungguh tak sanggup mengkalkulasi saking banyaknya. Proklamator, Bung Karno sering mengingatkan Jasmerah. Jangan (suka) melupakan sejarah.Sungguh suatu pesan yang sangat cerdas (saat itu). Perjuangan bangsa Indonesia yang sangat panjang dan menelan banyak korban itu jangan mudah Bahkan jangan (suka) melupakan dengan (kelakuan) berfoya-foya. Sedikit-sedikit sontak berhura-hura. Bersenang-senang. Gembira luar biasa sehingga seakan lupa daratan. Memperlakukan orang lain yang kalah dalam kompetisi, seperti melawan penjajah (saja). Seakan telah ma
Read more >>
AUG
11
SMK: Sekolah Mencetak Kuli?
By:
Z Kamin
on
AUG
11
Oleh : Agus Saefudin Pendahuluan ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya. Persaingan global di segala bidang ini tidak hanya melanda negara-negara ASEAN tetapi juga negara-negara di seluruh penjuru dunia. Bagi negara maju, mungkin adanya persaingan global hanya menuntut mereka untuk menyesuaikan diri dengan negara-negara yang lain. Tetapi bagi negara berkembang seperti Indonesia, adanya persaingan global menuntut untuk meningkatkan segala sektor negara, baik politik, ekonomi, pendidikan, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi. Peningkatan semua sektor tentunya dilaksanakan melalui pembangunan bangsa. Dalam upaya pembangunan bangsa, tampaknya pengembangan sumber daya manusia adalah yang paling penting dan ut
Read more >>
JUL
05
Kebijakan Pendidikan Negara Maju Sebagai Cermin Untuk Mendongkrak Kualitas Pendidikan Indonesia
By:
Z Kamin
on
JUL
05
google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "4476706564"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "9086347484"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; Oleh: Marjohan, M.Pd Guru SMA 3 Batusangkar- Peraih Predikat I Guru Berprestasi Nasional. Email: marjohanusman@yahoo.com). Blog : http://penulisbatusangkar.blogspot.com Setiap tahun lembaga independen dunia tentang pendidikan selalu memonitor tentang kualitas SDM bangsa-bangsa di dunia. Selalu ada versi negara terbaiknya, seperti tahun lalu ada versi “The best top ten nations in education quality”. Sepuluh negara terbaik dalam kualitas pendidikannya yaitu: Amerika Serikat, Polandia, Jerman, Perancis, Israel, Swedia, En
Read more >>
JUL
03
Ternyata Generasi Emas Itu Suka Meremehkan Tanah Air, Memuja Olah Raga Eropa dan Musik Korea Sangat Berlebihan
By:
Z Kamin
on
JUL
03
Oleh : Marjohan, M.Pd Guru SMA 3 Batusangkar- Peraih Predikat I Guru Berprestasi Nasional. Email : marjohanusman@yahoo.com Saya merasa sangat beruntung bisa berjumpa langsung dengan Prof. Dr. Muhammad Nuh, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam kepemimpinan Presiden SBY. Kami para guru-guru berprestasi Indonesia memperoleh wejangan tentang rencana Pemerintah, melalui Kementrian P dan K untuk melahirkan generasi emas sebagai kado bagi hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2045 kelak. Menteri mengatakan bahwa saat itu bangsa kita akan menjadi bangsa yang sangat maju karena keberadaan Generasi Emas tersebut. Dikatakan bahwa antara tahun 2012 hingga 2045, kita menanam generasi emas tersebut. Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah usia penduduk produktif paling tinggi antara masa anak
Read more >>
JUN
30
Fenomena Dunia Pendidikan: Sekolah Menghasilkan Manusia Yang Tidak Mandiri
By:
Z Kamin
on
JUN
30
Oleh: Marjohan, M.Pd Guru SMA 3 Batusangkar- Peraih Predikat I Guru Berprestasi Nasional. Email: marjohanusman@yahoo.com) Tiba- tiba fikiran saya tergelitik untuk mengupas tentang proses pendidikan yang dilakoni oleh masyarakat kita yang belum menghasilkan manusia yang kurang mandiri. Ini terjadi saat saya membaca sepenggal berita yang muncul pada milis yahoo, memaparkan kritikan pedas Amin Rais, pendiri Partai PAN, terhadap Presiden Jokowi. Ia mengungkapkan bahwa Jokowi ibarat seekor burung onta. Pernyataan ini karena melihat Jokowi selalu mengulur- ulur waktu dalam melakukan reshuffle cabinet (perombakan kabinet). “Burung onta bila lagi panik, karena bertengkar sesama burung onta, ia suka menimbun kepalanya ke dalam pasir. Ibarat seseorang yang suka mengulur- ulur penyelesaian masalah”. &n
Read more >>
JUN
28
Pendidikan Kita Menciptakan Siswa “Cerdas Lokal” atau “Cerdas Internasional” ?
By:
Z Kamin
on
JUN
28
google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "4476706564"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "9086347484"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; Oleh: Marjohan, M.Pd Guru SMA 3 Batusangkar- Peraih Predikat Guru Berprestasi Nasional Kata-kata “smart” sangat diburu oleh banyak orang. Orang tua ingin anak mereka menjadi smart kid dan bersekolah di smart school. Banyak masyarakat yang memburu tempat kursus yang punya label “smart”. Kemudian juga muncul istilah smart book dan smart street. Banyak orang tahu bahwa kata smart berarti cerdas. Smart book berarti cerdas buku, maksudnya kalau di s
Read more >>
More Posts
Mobilize
your Site
View Site in Mobile
|
Classic
Share by: