MAY
08

Fenomena Misteri: Sensasi Peristiwa yang Terulang, Dejavu yang Membingungkan


Rabu, 27 Desember 2023
Labels: ,
Advertisement
Penghuni 60 | Fenomena Misteri: Sensasi Peristiwa yang Terulang, Dejavu yang Membingungkan

Pernahkah Sobat Penghuni 60 merasakan perasaan aneh bahwa Sobat pernah mengalami situasi yang sama persis sebelumnya, meskipun itu tidak mungkin? Kadang-kadang Sobat bahkan merasa seperti sedang mengingat kembali sesuatu yang telah terjadi. Fenomena ini, yang dikenal sebagai déjà vu , telah lama membingungkan para filsuf, ahli saraf, dan bahkan penulis sendiri.

Dimulai pada akhir tahun 1800-an, banyak teori mulai bermunculan mengenai apa yang mungkin menyebabkan déjà vu , yang berarti “sudah terlihat” dalam bahasa Perancis ini.

Baca Juga:

Orang-orang mengira itu mungkin disebabkan oleh disfungsi mental atau mungkin sejenis masalah otak. Atau mungkin itu adalah gangguan sementara dalam pengoperasian memori manusia yang normal. Namun, topik tersebut baru mencapai ranah sains hingga saat ini.

Fenomena Misteri: Sensasi Peristiwa yang Terulang, Dejavu yang Membingungkan
Pernahkah Sobat Penghuni 60 merasakan perasaan aneh bahwa Sobat pernah mengalami situasi yang sama persis sebelumnya, meskipun itu tidak mungkin? (Kredit: SciTechDaily)


Kembali ke awal, mengapa saya ikut bingung, karena saya juga sering mengalami perasaan sensasi dejavu. Setidaknya, saya pernah mengalaminya sebanyak 3x hingga seumur hidup saya saat ini.

Kejadian yang paling aneh adalah saat saya mengalami dejavu untuk pertama kalinya. Waktu itu, saya masih duduk di bangku SMP. Dikarenakan belum ada guru yang datang sejak pagi, otomatis dong, suasana kelas hebohnya sudah bisa Sobat bayangin.

Seperti biasa, saya dan dua teman saya (sebut saja Dwi Songgo dan Rohmat) berada di bangku paling pojok. Gak ada bahasan lain, kita bertiga saat itu sedang ngefans-ngefansnya sama lagu rap. Jadi udah pasti kalo ngumpul bertiga, ngerap lah yang kita lakukan. Saya dan Rohmat vokalisnya, sedangkan Dwi yang paling jago bikin suara musik dengan mulutnya.

Beberapa penggal lagu-lagu rap yang ngehit saat itu seperti lagunya Iwa K, Sound Da Clan, Black Skin, Sweet Martabak, Blake, kita lantunkan sepotong-potong.

“Eh, Wan, lagu Blake yang judulnya Bosan elo hafal semua gak?” celetuk Dwi.
“Yaah, itu sih udah di luar kepala bro…” jawabku nyombong, tapi emang bener sih waktu itu saya hafal banget semua liriknya, kayaknya sampe sekarang deh masih hafal, hehe…

“Muka elo itu loh… mirip banget kayak Blake.” sambung Dwi.
“Masa sih? Apa iya Mat?” tanyaku ke Rohmat.
“Diliat dari jauh sih iya… tapi kalo dari deket, mirip idungnya doang kayaknya, haha… “
Semua pun ketawa.





Nah, situasi yang terjadi saat ketawa bareng tersebutlah tiba-tiba membuat saya terhenti sejenak, lalu merasakan bahwa, sepertinya kejadian yang barusan terjadi itu pernah saya alamin. Lalu saya liat ke sekeliling. Nampak dari kejauhan si Herman menghampiri saya, sebelum dia sampai ke depan saya, seolah saya udah tahu apa yang ingin dia ucapkan. Dan tanpa sengaja kita ngucapinnya bareng.

“Wan, pinjem buku catetan Bahasa dong, gua kemarin gak nyatet,” omongan Herman keluar bebarengan dengan kata-kata yang saya ucapkan. Sontak saja si Herman kaget. Semua juga ikut kaget. “Kok elo tau Wan, gua bakal ngomong itu?”

Saya cuma terdiam, pikiran saya mencoba mencerna apa terjadi dengan saya dan sekeliling saya. Saya masih merasa berada di situasi yang pernah saya alami. Tapi entah di mana.

Namun, sebelum saya menjawab keheranan teman-teman saya, saya langsung nyeletuk, “Eh, ada si Yuli dan Bu Guru datang, cepet pada duduk!”

Masih dalam situasi heran, Dwi, Rohmat, dan Herman sambil tengak-tengok, segera pergi ke tempat duduk masing-masing. Selang beberapa detik, memang benar, dari balik pintu muncul Yuli dan Bu Guru datang membawa tugas. Sekali lagi, kok saya tahu siapa yang bakal datang?

Situasi kembali normal. Perasaan itu pun menghilang. Namun, saya masih melihat kerut tanda tanya di raut wajah Dwi dan Rohmat. Juga Herman teman sebangku saya. “Nanti aja dibahasnya,” bisik saya ke Herman, sambil membenahi buku.

------
Nah, itulah sekelumit cerita sensasi dejavu yang pernah saya alami. Waktu itu saya masih belum paham apa yang terjadi dengan saya, hingga pikiran ngaco saya sempat muncul, “apakah saya punya kekuatan super?” Alamak, sejauh itukah….

Entahlah, hingga suatu saat saya menemukan istilah dejavu, dan saya pun mulai berpikir, “apakah itu yang namanya dejavu?”

Sensasi dejavu tersebut mulai terasa lagi saat saya berada di bangku kuliah dan di lingkungan saya bekerja. Apakah ini artinya bahwa, garis hidup seseorang itu sebenarnya sudah tercatat, dan manakala kita merasakannya, saat itulah kita sedang mengintip catatan kita.

Ah, itu hanya teori ngaco saya lagi.

Bagaimana menurut Sobat Penghuni 60? Adakah yang juga pernah mengalami dejavu seperti saya? Silahkan berbagi di kolom komentar.

*******

Thanks
Penghuni 60
Penghuni 60

Artikel Menarik Lainnya:




FOLLOW and JOIN to Get Update!

Advertisement

Labels:
0
COMMENTS
Create a Mobile Website
View Site in Mobile | Classic
Share by: