e-Newsletter Pendidikan
Back
JUL
09
Profesor dari MIT Beri Kuliah Umum di Kemendikbud
By:
Z Kamin
on
JUL
09
google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "4476706564"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "9086347484"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; Jakarta, Kemendibud --- Pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menghadiri kuliah umum dari Profesor Otto Scharmer dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) Sloan School of Management. Dalam sambutan singkatnya, Mendikbud Anies Baswedan mengatakan Kemendikbud mendapatkan kesempatan emas bisa mengikuti kuliah umum dari Profesor Otto Scharmer. Ia berharap kuliah umum ini bisa memberikan inspirasi dalam membuat kebijakan di bidang pendidikan dan kebudayaan. Kuliah umum bagi para pejabat Kemendikbud itu berlangsung di Graha Utama Kemendikbud, Jakarta, Rabu (01/07/
Read more >>
JUL
05
Kebijakan Pendidikan Negara Maju Sebagai Cermin Untuk Mendongkrak Kualitas Pendidikan Indonesia
By:
Z Kamin
on
JUL
05
google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "4476706564"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "9086347484"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; Oleh: Marjohan, M.Pd Guru SMA 3 Batusangkar- Peraih Predikat I Guru Berprestasi Nasional. Email: marjohanusman@yahoo.com). Blog : http://penulisbatusangkar.blogspot.com Setiap tahun lembaga independen dunia tentang pendidikan selalu memonitor tentang kualitas SDM bangsa-bangsa di dunia. Selalu ada versi negara terbaiknya, seperti tahun lalu ada versi “The best top ten nations in education quality”. Sepuluh negara terbaik dalam kualitas pendidikannya yaitu: Amerika Serikat, Polandia, Jerman, Perancis, Israel, Swedia, En
Read more >>
JUL
03
Ternyata Generasi Emas Itu Suka Meremehkan Tanah Air, Memuja Olah Raga Eropa dan Musik Korea Sangat Berlebihan
By:
Z Kamin
on
JUL
03
Oleh : Marjohan, M.Pd Guru SMA 3 Batusangkar- Peraih Predikat I Guru Berprestasi Nasional. Email : marjohanusman@yahoo.com Saya merasa sangat beruntung bisa berjumpa langsung dengan Prof. Dr. Muhammad Nuh, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam kepemimpinan Presiden SBY. Kami para guru-guru berprestasi Indonesia memperoleh wejangan tentang rencana Pemerintah, melalui Kementrian P dan K untuk melahirkan generasi emas sebagai kado bagi hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 2045 kelak. Menteri mengatakan bahwa saat itu bangsa kita akan menjadi bangsa yang sangat maju karena keberadaan Generasi Emas tersebut. Dikatakan bahwa antara tahun 2012 hingga 2045, kita menanam generasi emas tersebut. Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah usia penduduk produktif paling tinggi antara masa anak
Read more >>
JUL
01
Berharap Presiden Jokowi Berlari Sekencang Kepala Negara Malaysia dan Singapura
By:
Z Kamin
on
JUL
01
google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "4476706564"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "9086347484"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; OLeh: Marjohan, M.Pd Guru SMA 3 Batusangkar- Peraih Predikat I Guru Berprestasi Nasional. Email: marjohanusman@yahoo.com) Dalam kehidupan ini sering kita melihat sekelompok kecil orang berbagi cerita- ngobrol- tentang hal yang ada di seputar mereka. Paling sering ngobrol tentang anggota keluarga. Membahas tentang kelebihan dan kekurangan anak- anak mereka, atau mungkin membahas tentang keunggulan pasangan hidup: suami atau istri mereka. Jauh di sana juga ada kelompok lain yang mungkin mengupas tentang issue yang berhubungan denga
Read more >>
JUN
30
Fenomena Dunia Pendidikan: Sekolah Menghasilkan Manusia Yang Tidak Mandiri
By:
Z Kamin
on
JUN
30
Oleh: Marjohan, M.Pd Guru SMA 3 Batusangkar- Peraih Predikat I Guru Berprestasi Nasional. Email: marjohanusman@yahoo.com) Tiba- tiba fikiran saya tergelitik untuk mengupas tentang proses pendidikan yang dilakoni oleh masyarakat kita yang belum menghasilkan manusia yang kurang mandiri. Ini terjadi saat saya membaca sepenggal berita yang muncul pada milis yahoo, memaparkan kritikan pedas Amin Rais, pendiri Partai PAN, terhadap Presiden Jokowi. Ia mengungkapkan bahwa Jokowi ibarat seekor burung onta. Pernyataan ini karena melihat Jokowi selalu mengulur- ulur waktu dalam melakukan reshuffle cabinet (perombakan kabinet). “Burung onta bila lagi panik, karena bertengkar sesama burung onta, ia suka menimbun kepalanya ke dalam pasir. Ibarat seseorang yang suka mengulur- ulur penyelesaian masalah”. &n
Read more >>
JUN
28
Pendidikan Kita Menciptakan Siswa “Cerdas Lokal” atau “Cerdas Internasional” ?
By:
Z Kamin
on
JUN
28
google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "4476706564"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "9086347484"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; Oleh: Marjohan, M.Pd Guru SMA 3 Batusangkar- Peraih Predikat Guru Berprestasi Nasional Kata-kata “smart” sangat diburu oleh banyak orang. Orang tua ingin anak mereka menjadi smart kid dan bersekolah di smart school. Banyak masyarakat yang memburu tempat kursus yang punya label “smart”. Kemudian juga muncul istilah smart book dan smart street. Banyak orang tahu bahwa kata smart berarti cerdas. Smart book berarti cerdas buku, maksudnya kalau di s
Read more >>
JUN
09
Bisakah Anda Menjawab Soal Ujian Pelajar China?
By:
Z Kamin
on
JUN
09
google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "4476706564"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "9086347484"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; Bukan hanya menguji pengetahuan, tapi kreativitas dan kebijaksanaan Oleh : Adrianus Mandey Jutaan pelajar sekolah menengah atas (SMA) China engikuti ujian akhir nasional atau gaokao, Senin, 8 Juni 2015, dengan isi pertanyaan pastinya sangat berbeda, dengan soal ujian di Indonesia.Dilansir dari laman Shanghaiist, Selasa, 9 Juni 2015, pertanyaan dalam gaokao meliputi pertanyaan-pertanyaan filosofis, yang bukan hanya menguji pengetahuan, tapi juga kreativitas dan kebijaksanaan.Berikut adalah beberapa pertanyaan. Bukan hanya agar Anda dapat ikut menjawab, tapi sekaligus mendapatkan gambaran, seperti apa
Read more >>
JUN
04
e-Buku: Manual Rehabilitasi Gedung Sekolah
By:
Z Kamin
on
JUN
04
google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "6098204410"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 90;
Read more >>
MAY
28
Sekolah Hidup Susah
By:
Z Kamin
on
MAY
28
Untuk menjadi kaya, semua orang bisa instan melakoni. Namun, tidak siapa saja siap menjadi orang susah. Orang miskin baru kian banyak. Penganggur baru menambah bengkak angka kemiskinan. Bisa jadi, itu sebabnya, selain angka bunuh diri tinggi, tiga dari sepuluh orang Indonesia tercatat terganggu jiwanya. Tidak siap hidup susah berisiko sakit jiwa. Ada cara sederhana menekan risiko sakit jiwa. Sejak kecil anak dibuat tahan banting. Ketahanan jiwa anak harus dibangun. Untuk itu, jiwa butuh "imunisasi". Menerima kenyataan Sejak kecil anak diajar lebih membumi. Yang gagal kaya rela menerima kenyataan. Yang belum pernah hidup susah diajar prihatin sedari kecil. Kendati kecukupan, tidak semua yang anak minta perlu diberi. Anak dilatih merasakan kegagalan. Tugas orangtua dan guru mengajak anak berempati pada kesusahan orang lain. Hidup tak luput dari berbagai stresor. Tak semua stresor jelek.
Read more >>
MAY
02
REKTOR-REKTOR INLANDER
By:
Z Kamin
on
MAY
02
google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "4476706564"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "9086347484"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; Olehh : Bonnie Eko Bani Jejak kolonialisme selama 350 tahun di Nusantara masih mengakar dalam berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia. Jejak kolonialisme tersebut berupa mentalitas inlander. Mentalitas ini masih mengakar kuat dalam sistem sosial masyarakat. Bahkan, telah mengendap kuat dalam cara berpikir dalam memandang sesuatu. Di dunia pendidikan tinggi, jejak kolonialisme berupa mentalitas inlander itu mewujud dalam internasionalisasi pendidikan tinggi. Saat ini banyak rektor yang terobsesi dengan asingisasi kampusnya. Banyak perguruan tinggi (PT) berlomba mengejar status sebagai world class university. Mereka m
Read more >>
APR
28
Harapan Baru Setelah Rezim UN
By:
Z Kamin
on
APR
28
Oleh: Y. Nugroho Widiyanto, Kandidat Doktor Ohio State University, Dosen FKIP Unika Widya Mandala Surabaya Rezim ujian standar pendidikan secara nasional, secara singkat kita sebut UN, sudah berkuasa dalam beberapa dekade di Indonesia. Menteri datang dan pergi silih berganti, kurikulum berubah dari bandul satu ke bandul yang lain, tetapi semua takluk pada rezim ini. Rezim UN sangat berpengaruh dalam mengatur mobilitas sosial dan ekonomi para siswa dari berbagai jenjang. Tak mengherankan, kesakrakalannya harus dijaga sebagai “Rahasia Negara”, diinapkan di kantor polisi sebelum diberikan kepada siswa, bahkan Densus Anti Teror pun ikut terlibat mengawalnya. Namun, sebuah rezim yang begitu berkuasa tiba-tiba runtuh terkulai di tangan pemerintahan baru yang menyatakan UN bukan satu-satunya alat menentukan kelulusan siswa, melainkan sarana pemetaan untuk membantu menyusun kebijakan. Reaksi beragam pun mulai muncul. Seorang kepala sekolah mengeluhkan anak di
Read more >>
APR
16
Profesi Terkeren Wanita Jepang: Kyoiku Mama dan Ryosai Kentro
By:
Z Kamin
on
APR
16
google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "4476706564"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "9086347484"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; Oleh : Sumiati Istrizain Yang dimaksud dengan istilah Kyoiku Mama (Ibu pendidik) yaitu di mana seorang ibu tidak akan pernah berhenti mendorong anak-anaknya untuk belajar sekaligus menciptakan keseimbangan pendidikan yang baik dalam hal fisik, emosional, maupun sosial. Istilah Ryosai Kentro (istri yang baik dan ibu yang arif) menggambarkan suatu kebijakan yang memposisikan kaum wanita sebagai ‘penguasa rumah’, yang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi di rumah. Dari mulai pekerjaan- pekerjaan rumah tangga, masalah keuangan, dan pendidikan anak. Intinya menyerukan bahwa peran terhorma
Read more >>
APR
16
TIGA BELAS TAHUN USIA DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH/MADRASAH
By:
Z Kamin
on
APR
16
Oleh Suparlan *) *** We trust teachers. That is very important, and it’s not easy to realize in all countries. The culture of trust we have in Finland (Reijo Laukkanen, Finnish National Board of Education in Helsinki) *** Tanggal 2 April 2002, tiga belas tahun yang lalu, Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah telah lahir. Lembaga representasi masyarakat dalam bidang pendidikan ini dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002. Usia tiga belas tahun bagi usia suatu organisasi memang belum dapat dikatakan dewasa, apalagi tua. Tetapi usia tersebut setidaknya dapat digunakan satu tonggak evaluasitentang apa yang telah terjadi dalam usia tersebut. Tulisan singkat ini dimaksudkan untuk tujuan tersebut. Sama-sama Bernama Dewan Keberadaan Dewan Pendidikan sering dibanding-bandingkandengan lembaga legislatif (DPR). Setidaknya sama-samamenggunakan nama “dewan”.
Read more >>
JAN
21
MENYIASATI BUDAYA LOKAL
By:
Z Kamin
on
JAN
21
google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "4476706564"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "9086347484"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; Oleh : Zulkarnaini Diran(praktisi dan pemerhati pendidikan) “Mengapa wacananya Topeng Monyet, Bu?” Begitu pertanyaan seorang pengawas sekolah kepada salah seorang guru kelas. Pertanyaan itu dilontarkan usai melakukan supervisi akademik dalam pelaksanaan proses pembelajaran. “Wacana itu yang ada di dalam buku paket Pak”, jawab guru yang mengajar di kelas lima Sekolah Dasar itu. Buku paket yang dimaksud adalah buku teks utama yang disediakan oleh pemerintah pusat. Buku pelajaran itu didistribusikan ke setiap sekolah di Tanah Air. Jadilah wacana seragam untuk seluruh Indonesia. Unt
Read more >>
JAN
07
Guru, Antara Domain Teoritis dan Praktis
By:
Z Kamin
on
JAN
07
google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "4476706564"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "9086347484"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; Oleh : Zulkarnaini Diran [ https://www.facebook.com/zulkarnaini.mamak ] Para guru, dunia teoretis memang berjarak dengan dunia paraktis. Para pakar hidup di ranah teoritis sedangkan kita berada di wilayah praktis. Kedua domain itu memang memiliki kesenjangan yang amat sangat. Pakar menyusun jalan dan rambu-rambu berupa kurikulum untuk perjalanan proses pembelajaran dengan berbagai formulasi teori yang entah darimana saja, sementara kita dipaksa menempuh jalan tersebut. Menurut pandangan dunia paraktis, jalan dan rambu-rambu adalah sarana untuk menuju sesuatu. Jalan itu mestinya dilalui dengan mudah seh
Read more >>
DEC
29
Dua Kurikulum: 2006 dan 2013
By:
Z Kamin
on
DEC
29
google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "4476706564"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "9086347484"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; Oleh : Elin Driana Dosen Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka Jakarta; Salah Seorang Koordinator Education Forum PENGHENTIAN Kurikulum 2013 di sekolah-sekolah yang baru menjalankannya selama satu semester—dan hanya diterapkan di sekolah-sekolah yang sudah menjalankannya selama tiga semester—oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menuai beragam reaksi. Tidak sedikit yang menyesalkan keputusan tersebut, baik dari kalangan guru, siswa, orangtua, maupun anggota masyarakat lainnya. Reaksi yang cukup dominan antara lain kekhawatiran akan kembalinya pem
Read more >>
DEC
25
Proses Penghentian Kurikulum 2013
By:
Z Kamin
on
DEC
25
Keputusan untuk menghentikan Kurikulum 2013 tentu memiliki latar belakang yang jelas. Video ini menjelaskan secara singkat perjalanan keputusan mengapa kita perlu menghentikan kurikulum ini google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "6098204410"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 90;
Read more >>
DEC
20
Kurikulum bagi Raksasa
By:
Z Kamin
on
DEC
20
google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "4476706564"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "9086347484"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; Oleh : Iwan Pranoto, Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Kedutaan Besar Republik Indonesia di New Delhi Dari empat negara berpenduduk terbesar, yaitu Tiongkok, India, Amerika Serikat, dan Indonesia, negara India dan AS sama-sama tak memiliki kurikulum nasional. Bahkan, standar CCSS (Common Core State Standards) yang baru sedang dicoba untuk diterapkan belum disepakati untuk diterapkan di semua negara bagian. Standar CCSS ini pun sementara baru mencakup mata pelajaran matematika dan bahasa Inggris saja. Para pendidik AS berpendapat bahwa standar CCSS ini dan, khususnya, ujiannya membuka peluang terjadinya penyeragaman p
Read more >>
DEC
11
M Nuh : KTSP 2006 tidak sesuai UU Sisdiknas
By:
Z Kamin
on
DEC
11
"..tidak benar kalau kita merancang Kurikulum 2013 tanpa melakukan evaluasi terhadap KTSP 2006,..." Surabaya (ANTARA News) - Penggagas Kurikulum 2013 dan mantan Mendikbud Mohammad Nuh menegaskan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 itu tidak sesuai UU 20/2003 tentang Sisdiknas, karena itu pihaknya merumuskan Kurikulum 2013. "Itu pun, KTSP 2006 tidak langsung kami ganti, karena kami ingin menjaga kesinambungan, lalu kami lakukan evaluasi hingga 2012 sebagai bahan untuk membenahi kurikulum yang baru nanti," katanya dalam dialog dengan pers di Surabaya, Kamis. google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "4476706564"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "9086347484"; google_ad_width = 200; google_ad_he
Read more >>
NOV
28
Surau TV - Inspirasi Keluarga Islami
By:
Z Kamin
on
NOV
28
Your browser does not support inline frames or is currently configured not to display inline frames. google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "6098204410"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 90;
Read more >>
NOV
19
Tiga Tantangan Jokowi-JK di Bidang Pendidikan
By:
Z Kamin
on
NOV
19
Oleh: Martin Suryajaya KEMENANGAN pasangan Jokowi-Jusuf Kalla dalam pemilu yang lalu tak dapat dilepaskan dari beberapa program terkait pendidikan yang menarik buat banyak pemilih di Indonesia. Salah satu program menarik Jokowi-JK di bidang pendidikan adalah pemberlakuan subsidi penuh atas pendidikan sampai setingkat SMA yang akan dilaksanakan melalui instrumen Kartu Indonesia Pintar. Pemberlakuan program ini akan membebaskan biaya pendidikan masyarakat secara penuh (tanpa iuran dan sumbangan apapun) pada jenjang pendidikan dasar hingga menengah. Selain itu, program pendidikan yang juga menarik perhatian para pemilih ialah penghapusan sistem Ujian Nasional sebagai standar tunggal dan universal pengukur keberhasilan pendidikan. Ditambah dengan perumusan kurikulum baru berbasis budi pekerti dan kewarganegaraan serta peningkatan muatan riset dan teknologi pada aras pendidikan tinggi, program-program ini menerbitkan simpati warga dan karenanya punya andil dalam terpilihnya Jo
Read more >>
NOV
13
Infiltrasi “Sekularisme” dalam Kurikulum 2013
By:
Z Kamin
on
NOV
13
Oleh: Dr. Adian Husaini Dalam bukunya, Islam and Secularism (terbit pertama tahun 1978), pakar pemikiran Islam Prof. Dr. Syed Muhammad Naquib al-Attas, menyebut tiga komponen proses sekularisasi dalam pemikiran manusia, yaitu: (1) disenchantment of nature (pengosongan alam dari semua makna spiritual); (2) desacralization of politics (desakralisasi politik); dan (3) deconsecration of values (pengosongan nilai-nilai agama dari kehidupan). Sementara itu, pemikir Kristen Harvey Cox, dalam buku terkenalnya, The Secular City, menyebutkan definisi sekularisasi adalah: “pem
Read more >>
NOV
08
Pendidikan dan Kebudayaan
By:
Z Kamin
on
NOV
08
Oleh : DAOED JOESOEF ( Mantan Mendikbud, Alumnus Université Pluridisciplinaires Pantheon-Sorbonne )Setelah menanti selama sepekan penuh, the longest week that ever exist, Presiden Joko Widodo mengumumkan komposisi pemerintahannya. Setelah menyaksikan di layar televisi susunan Kabinet Kerja-nya, saya sangat kecewa.Presiden cum pemimpin baru Indonesia betul-betul telah keliru memahami “pendidikan” dan “kebudayaan,” yang saya pikir bukan merupakan konsen saya saja, melainkan adalah masalah masa depan Indonesia selaku satu negara-bangsa.Padahal, dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Tanah Air tercatat jelas bahwa Indonesia adalah satu-satunya bangsa yang sewaktu masih dijajah berani mendirikan sekolah bersistem nasional berhadapan dengan sekolah kolonial Belanda. Sekolah nasional itu adalah Taman Siswa yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara di Yogyakarta. Ada Indonesische Nijverheid School yang didirikan Moh. Syafei di Kayu Tanam dan Normal Schoo
Read more >>
OCT
30
”Kyoiku Mama”
By:
Z Kamin
on
OCT
30
Ilustrasi : ditegur halus ngelunjak ditegasin orang tuanya ga terima, bilang gurunya galak, di tempeleng ga boleh sama KOMNASHAM, AKHIRNYA.............. yang terjadi ya kaya gini..... persetan generasi penerus bangsa mau pintar mau bodoh terserah, pintar juga ga ada imbasnya ama guru bodoh juga gurunya ga rugi....... [ Foto : Status Facebook Yogi Ika Kurniawan ] Oleh : Daoed Joesoef (Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) Di antara banyak faktor yang berperan membuat Jepang menjadi raksasa ekonomi di paro kedua abad XX adalah etika kerja dari karyawan yang stereotipe. Orang-orang yang biasa berbaju biru tua inilah yang merupakan mesin penggerak salah satu sukses ekonomi terbesar dalam sejarah modern. Beginilah bunyi cerita yang telah melegenda, sebelum datang kesaksian dari Tony Dickensheets. Dia adalah seorang pendidik Amerika di Charlottesville, Virginia. Peran Ibu Pada tahun 1996, dia berkesempatan beberapa bulan menetap di Jepang. Selama itu, i
Read more >>
More Posts
Mobilize
your Site
View Site in Mobile
|
Classic
Share by: