e-Newsletter Pendidikan
Back
APR
01
Sekolah “Hidup Susah”
By:
Z Kamin
on
APR
01
Oleh : Handrawan Nadesul, (Dokter, Penulis Buku, Pengasuh Rubrik Kesehatan) Sejak kecil anak diajar lebih membumi. Yang gagal kaya rela menerima kenyataan. Yang belum pernah hidup susah diajar prihatin sedari kecil. Kendati kecukupan, tidak semua yang anak minta perlu diberi. Anak dilatih merasakan kegagalan.Tugas orangtua dan guru mengajak anak berempati pada kesusahan orang lain. Hidup tak luput dari berbagai stresor. Tak semua stresor jelek. Supaya jiwa tahan banting, stresor dibutuhkan. Anak perlu mengalami seperti apa tekanan hidup, konflik, kegagalan, rasa kecewa, dan krisis dalam hidup. Seperti vaksin, biasakan anak memikul aneka stresor yang bikin jiwanya kebal seandainya kelak hidupnya susah. Kebiasaan meloloh anak dengan kelimpahruahan tidak melatih anak merasakan gagal, kecewa, rasa ditekan, rasa konflik, atau rasa krisis. Tanpa tempaan stresor, jiwa getas. Jika jiwa getas, orang rentan stres. Bila tak terlatih hidup berdamai dengan stres, hidup berisi
Read more >>
MAR
07
Apa Arti kata "Idola" ?
By:
Z Kamin
on
MAR
07
Anda semua mungkin mengaku punya idola. Tapi apakah arti sebenarnya dari kata idola? Apa pengertian dari kata "Idola" menurut anda? Anda pasti sering mendengar kata IDOL, tapi mungkin tidak terlalu tahu arti yang sebenarnya dari kata tersebut. Anda juga mungkin berpikir kata idol artinya IDOLA dalam bahasa Melayu karena kedengarannya hampir sama. Let every man be respected as an individual and no man idolized – (Albert Einstein). Siapakah seorang idola? Seperti apakah dia? Apa makna sosok Idola? Idola Berasal dari kata Idol -kosakata bahasa Inggris yang memiliki berbagai arti. Kamus Merriam-Webster’s, menguraikan ‘Idol’ dalam beberapa makna : Representative or symbol of an object of worship (perwujudan atau simbol dari sebuah objek peribadatan). False God (Tuhan Palsu) :(a) Likeness of something (Sesuatu yang menyerupai) (b) Pretender (Orang yang suka berpura-pura) (c.) Impostor (Penipu yang lihai) A form or appereance vis
Read more >>
FEB
27
MASYARAKAT NAN SAKATO, PANDANGAN HIDUP ORANG MINANG
By:
Z Kamin
on
FEB
27
Masyarakat Minang adalah masyarakat yang arif dan kaya akan nilai-nilai kebudayan dan filosofi. Orang Minang mengenal pepatah-pepatah yang erat dengan kehidupan masyarakat Minangkabau. Masyarakat Minang merupakan masyarakat yang lekat dengan syariat islam. Oleh karena itu semua bentuk kebudayaannya sesuai dengan kitab suci Al-Qur’an. Walaupun begitu, dalam beberapa aspek tertentu masih relatif berbeda dengan ajaran Islam. Kehidupan masyarakat Minang juga sangat lekat dengan alam, dikenal sebagai masyarakat yang hidup secara komunal dan mengedepankan kekeluargaan serta nilai-nilai kerukunan. Keluhuran tradisi masyarakat Minang ini tentu saja dilatarbelakangi oleh keluhuran falsafah hidup yang diwariskan oleh nenek moyang orang Minang. Falsafah orang Minang disebut dengan Falsafah Samo atau sama yang bermakna persamaan, kesamaan dan kebersamaan antar individu, antar kaum dan antar desa. Masyarakat Minang juga dikenal sebagai masyrakat yang egaliter yang berarti be
Read more >>
FEB
05
Mengoreksi Output dan Konsep Pendidikan Indonesia
By:
Z Kamin
on
FEB
05
google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "4476706564"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "9086347484"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; Beberapa hari yang lalu dilansir dari BBC.com (11/01/2016) menteri Agama RI, Lukman Hakim mengatakan akan memperbaiki konten materi pelajaran agama di sekolah. Menurutnya, materi pelajaran Agama khususnya terkait dengan sejarah Rasulullah SAW lebih menekankan pada sisi peperangan. Di mana Rasulullah lebih dikenal oleh anak-anak sebagai panglima perang. Beliau menekankan bahwasannya sisi yang saat ini diperlukan ialah lebih menekanankan kepada akhlakul karimah dan toleransi umat beragama yang di contohkan oleh Rasulullah SAW. Sehingga perlunya adanya perbaikan konten materi sejarah pada buku pelajaran PAI. Tujuannya har
Read more >>
JAN
05
Merubah Hidup Baru
By:
Z Kamin
on
JAN
05
google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "4476706564"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "9086347484"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; Oleh : Athor Subroto يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٞ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٖۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. Al Hasyr [59]: 18) TAHUN baru, saatnyamerubahhaluan.Bisakekanan, ke kiri, ataubahkan mundursatulangkah.Tujuannya, memperbaharui strategi yang hendak dijalanilebih lanjut.Sasarannya jelas
Read more >>
OCT
31
Mengurai Benang Kusut Pendidikan Indonesia
By:
Z Kamin
on
OCT
31
Oleh : Syaifuddin Pengamat Sosial-Pendidikan, Sosiologi UNJ Pendidikan itu membangun fondasi yang mendasar dalam diri manusia. Fondasi yang berkualitas akan menghasilkan manusia yang kokoh untuk menjalani kehidupannya dan memajukan bangsa serta negaranya.... Pendidikan Hak Asasi Manusia Pendidikan adalah hak semua orang. Kalimat itulah yang sering digemakan oleh setiap orang, terlebih para politikus oportunis yang memandang pendidikan sebagai media transportasi menuju kursi kekuasaan. Pendidikan adalah perhiasan di waktu senang dan tempat berlindung di waktu susah. Mungkin hal itulah yang mendorong seseorang untuk mengeyam pendidikan. Tak akan ada habisnya untuk membicarakan permasalahan di dalam dunia pendidikan, khususnya di Indonesia yang begitu kompleks. Masalahnya rumit: dari kualitas guru yang masih diragukan, sampai kurikulum yang selalu berubah-ubah, dari tahun 1968 sampai yang terakhir ini yaitu Kurikulum 2013. Di sini terlihat jelas bahwa siswa dijadika
Read more >>
OCT
15
Sepucuk surat dari ayah dan ibu
By:
Z Kamin
on
OCT
15
google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "5561780047"; google_ad_width = 468; google_ad_height = 60; Anakku.. Ketika aku menjadi tua, kuharap engkau mau mengerti dan sabar akan diriku. Jika saja aku memecahkan piring, atau menumpahkan sop di meja karena penglihatanku berkurang, Kuharap janganlah marah kepadaku. Karena orang tua begitu peka. Selalu mengasihani diri sendiri bila engkau marah. Ketika pendengaranku berkurang dan aku tak dapat mendengar apa yang kau katakan, Jangan panggil aku "Tuli!". Kumohon, ucapkanlah sekali lagi atau tuliskanlah untukku. Maafkanlah aku, nak. Aku semakin tua. Ketika lututku melemah, kuharap engkau dapat bersabar untuk menolongku berdiri. Seperti bagaimana aku pernah menolongmu ketika kecil, mengajarimu berjalan. Menderitalah bersamaku. Ketika aku bertutur kata mengulangi hal yang sama bagaikan piringan hitam yang rusak. Kiranya engkau masih mau mendengarkanku. Tolong jangan
Read more >>
OCT
15
Parenting Ala Ali Bin Abi Thalib
By:
Z Kamin
on
OCT
15
google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "4476706564"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "9086347484"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; "Didiklah anakmu sesuai dengan jamannya, Karena mereka hidup bukan di jamanmu" Itulah quote tekenal dari Ali Bin Abi Thalib RA, khalifah ke-4 umat islam yang terkenal dengan kepintaran, kejujuran dan juga kesetiaannya terhadap Rasulullah SAW. Seperti sudah kita pahami bahwasannya mendidik dan membesarkan anak adalah amanah dari Allah SWT yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya. Banyak hal yang harus diperhatikan untuk menentukan pola pendidikan yang terbaik bagi masing-masing anak, apalagi mereka tidak hidup di jaman dahulu. Menurut Ali bin Abi Thalib Ra. ada tiga pengelompokkan dalam cara memperlakukan
Read more >>
SEP
30
Video : Seminar Sehari Pengembangan Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia
By:
Z Kamin
on
SEP
30
Seminar Sehari Pengembangan Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia : "Kondisi dan Prospek Kemampuan Perguruan Tinggi Mengembangkan Ilmu Pengetahuan". Seminar ini terselenggara atas Kerjasama Komisi Ilmu Sosial Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (KIS-AIPI) dan Forum Guru Besar ITB yang bertempat di Gedung BPI ITB pada tanggal 5 September 2015. Sesi 1 : Sesi 2 : google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "0868592389"; google_ad_width = 468; google_ad_height = 60; Sesi 3 : Sesi 4 : google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "6098204410"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 90;
Read more >>
SEP
15
Kemajuan dan Keselamatan
By:
Z Kamin
on
SEP
15
Oleh: Daoed Joesoef Alumnus Universite' Pluridisciplinaires Pantheon-Sorbonne Ada dugaan bahwa niat pemerintah mengadakan investasi kereta api cepat ala Jepang atau Tiongkok sebagai usaha memasuki era kecepatan. Hal ini benar sejauh kebijakan itu dilakukan dalam konteks ”dromokrasi”, suatu kekuatan yang tidak kelihatan, tetapi cukup berkuasa mendorong manusia bertindak serba cepat. Sama halnya dengan istilah ”demokrasi”, ”dromokrasi” dibentuk dari dua kata Yunani, yaitu dromos berarti ’kecepatan’ (speed) dan kratos berarti ’pemerintahan’ (rule). Analog dengan istilah ”demokrasi”, maka kata ”dromokrasi” bermakna ’the government of the speed, by the speed, for the speed’. Kekuasaan dromokrasi sudah berlaku sejak dua ribu tahun sebelum Kristus. Para Firaun (Pharao) Mesir sudah menggunakan ”pengait” dan ”cambuk” sebagai lambang kekuasaan dan pemer
Read more >>
SEP
12
Peradaban Islam: Iqra bi Ism Rabbik
By:
Z Kamin
on
SEP
12
Oleh : Nasaruddin UmarProf LWH Hull dalam buku monumentalnya History and Philosophy of science mengungkapkan siklus pergumulan antara agama, filsafat, dan ilmu, yang kemudian melahirkan corak peradabannya masing-masing, terjadi setiap enam abad.Ia memulai mengkaji enam abad Sebelum Masehi (SM) sampai abad pertama Masehi ditandai dengan lahir dan berkembangnya pemikiran tokoh-tokoh filsafat Yunani yang amat tersohor seperti Tales (ahli filsafat, astronomi, dan geometrika), Pytagoras (geometrika dan aritmatika), dan Aristoteles (ahli filsafat, ilmu empiris, yang juga dikenal sebagai pendiri Mazhab Alexandria, yang lebih menekankan pendekatan induktif).Juga pemikir Plato (ahli filsafat, ilmu-ilmu rasional, yang lebih dikenal dengan pendiri Mazhab Atena, yang lebih menekankan pendekatan deduktif). Periode ini para filosof menenggelamkan peran dan popularitas pemimpin politik dan pemimpin agama. google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474";
Read more >>
SEP
10
Menadah Setetes Embun
By:
Z Kamin
on
SEP
10
Oleh : Drs. H. Athor Subroto, M. Si Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri Terasa memang, betapa keringa-keruntangnya negeri ini. Sawah ladang dan kebon menangis –seakan mulutnya menganga lebar. Jeritan tangis bocah terdengar bersaut-sautan. Mereka kehausan. Sedang ibu dan babaknya pergi jauh mencari tetesan embun yang terkumpul di ladang dan lekuk sungai mengering, terhimpit bebatuan. Pepohonan rontok daunya. Kekeringan membakar tumbuh-tumbuhan. Tak satupun yang terhindar. Kecuali pohon yang kokoh dan tahan di musim kemarau.Negeri ini terasa bagai Jazirah Arab. Kering kerontang. Tak ada air setetespun terdapat di padang pasir. LaporanREPUBLIKA.CO.ID (31/7), Kekeringan mulai melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Diperkirakan ada 200 ribu hektare lahan perkebunan yang mengering dan terancam gagal panen. Tentu tanah subur menjadi dambaan umat. Dari sana akan tumbuh berbagai tanaman. Padi, sayur, dan buah-buahan –tumbuh menghijau dan merek
Read more >>
AUG
22
Siswa Kita Perlu Memiliki Cita-Cita Yang Lebih Spesifik
By:
Z Kamin
on
AUG
22
Oleh : Marjohan, M.Pd Guru SMAN 3 Batusangkar Menjadi guru merupakan profesi yang menarik, karena seorang guru akan membantu perkembangan seorang siswa dari kurang cerdas menjadi cerdas, dari kondisi biasa-biasa saja menjadi pribadi yang luar biasa, atau dari seorang kualitasnya masih zero (kosong) hingga menjadi hero, seorang pahlawan, paling kurang seorang pahlawan dalam keluarganya. Untuk menggenjot mutu pendidikan, tiap lembaga pendidikan atau setiap negara memiliki strateginya masing-masing. Karena penduduk negara ini sangat banyak, sangat plural (majemuk) dan kualitas SDM juga berbeda maka pemerintah mendirikan beberapa sekolah pelayanan keunggulan. Sekolah yang biasa tetap menjadi perhatian, namun sekolah berlabel unggul dengan program khusus, didirikan untuk melayani siswa yang membutuhkan akselerasi (percepatan) dala
Read more >>
AUG
22
Perjalanan Hidup Rasulullah Sebagai Cermin Parenting Bagi Kita
By:
Z Kamin
on
AUG
22
Oleh : Marjohan, M.Pd Guru SMAN 3 Batusangkar Akhir-akhir ini saya amat tekun membaca artikel-artikel tentang parenting. Parenting adalah ilmu tentang bagaimana menjadi orang tua yang ideal. Kualitas parenting orang tua di rumah sangat menentukan kualitas anggota keluarga (anak-anak). Dari media internet kita bisa memperoleh informasi bahwa kualitas parenting orangtua Indonesia belum menggembirakan. Malah sebahagian bisa berkategori sebagai fail-parenting- atau orang tua yang gagal, karena cukup banyak mereka yang tidak tahu peran mereka sebagai orang tua. Pintar mereka sebagai orang tua hanya sebatas menyuruh, melarang dan mencukupi kebutuhan makan, minum, pakaian dan tempat tinggal. Selebihnya orang tua menyerahkan urusan mendidik kesekolah secara bulat- bulat. Ironisnya cukup banyak orang tua yang serba tidak mengerti tentang parenting ini.
Read more >>
AUG
22
Menjaga Hati
By:
Z Kamin
on
AUG
22
Oleh : Drs. H. Athor Subroto, M. Si*) Idul Fitri, dilihat dari segi bahasa, berasal dari kata Arab. Iddan al-fitri.Id, berasal dari kata ‘aada-ya’uudu-iid = raja’a, berarti kembali.Al-Fitri berasal dari katafithriy, artinya asli, natural, alami.Sehingga Idul Fitrimengandung makna kembali menjadiasli-nya atausuci.Tegasnya, kembali menjadi suci(Kamus Kontemporer Arab Indonesia, attabik ali, a. zuhdi muhdlor). Kalimat Idul Fitri,memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. Melebihi dahsyatnya musim semi yang mampu mentrubuskansemilyar daun-daun pohon sejagat raya. Dari dua patah kata itu, mampu melahirkan perubahan yang sangat dahsyat.Mampu merubah dunia dari merah -menjadi hijau.Darihitam -menjadi putih.Dari jauh -menjadi dekat. Dua kata itu pula -mampu merubah sifat-sifat manusia -dari arogansi-menjadi toleransi.Dari sombong -menjadi tawazzhu’.Dari bakhil -
Read more >>
AUG
20
Menyingkirkan Diskriminasi
By:
Z Kamin
on
AUG
20
google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "4476706564"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "9086347484"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; Oleh : DIDIE SW Kurikulumnya amat ketat dengan introduksi berbagai bahasa asing, tak kalah hebat dari pendidikan Eropa, dengan tingkat kegagalan yang tinggi bahkan untuk orang Belanda sendiri. Toh dengan mutu setinggi itu, putra In- donesia seperti Agoes Salim mampu tampil sebagai lulusan terbaik dari seluruh HBS yang ada; memberi bukti bahwa jika mendapat wahana pembelajaran yang baik, manusia Indonesia bisa berprestasi. Kenanglah juga kualitas dan kuantitas penelitiannya. Eijkman, peraih Nobel Kedokteran (1929), melakukan penelitiannya di Indonesia, malah pernah menjadi direktur Stovia dan memimpin Laboratorium
Read more >>
AUG
20
Para Guru Perlu Mengaplikasikan Prinsip “Long life education- Belajar Seumur Hidup”
By:
Z Kamin
on
AUG
20
Oleh: Marjohan, M.Pd Guru SMA Negeri 3 Batusangkar Kata-kata “long life education atau belajar sepanjang kehidupan” sering didengungkan di Perguruan Tinggi. Saya juga menerima kata-kata ini saat menuntut ilmu di IKIP Padang (sekarang- UNP atau Universitas Negeri Padang). Apakah kata-kata ini juga digelontorkan di fakultas dan Perguruan Tinggi yang lain ?. Tentu saja iya, bahwa kata-kata ini juga sudah sampai ke telinga para mahasiswa agar menjadi warga yang senantiasa mengaplikasikan “long life education”. Long life education telah menjadi semboyan pada badan pendidikan dunia- Unicef. Unicef memang selalu mendukung agar warga dunia untuk selalu belajar sepanjang hayat mereka. Bukankah kehidupan ini selalu berubah dan perubahan harus diantisipasi dengan ilmu pengetahuan. Agama Islam juga mengajarkan tentang prinsip long life education
Read more >>
AUG
20
Dimana Letak Intelektualitas Mahasiswa Bila Cendrung Game Kayak Anak SD ??
By:
Z Kamin
on
AUG
20
Oleh : Marjohan, M.Pd Guru SMAN 3 Batusangkar Bahwa bermain itulah adalah kegemaran seseorang dari usia balita hingga dewasa, malah ada hingga usia tua. Dalam sebuah teori tentang kebutuhan bermain, yang diungkapkan oleh Jean Piaget. Bermain adalah bagian dari kehidupan anak. Anak menghabiskan sangat banyak waktu buat bermain, lewat bermain anak akan memperoleh pengalaman dan pelajaran, hingga muncullah teori “learning by doing dan learning by playing”. Seiring dengan pertambahan usia maka, anak perlu diperkenalkan rasa tanggung jawab. Anak perlu dilibatkan dalam beraktivitas- melakukan kegiatan di rumah seperti: mencuci piring, menyapu rumah, melipat kain, menstrika pakaian, hingga membantu membersihkan motor ayah. Tentu saja orang tua musti mengerti dengan parenting- yaitu ilmu tentang menjadi orang tua yang baik- yang bisa menerapkannya buat mendidik keluarganya. Maka insyaallah keluarga mere
Read more >>
AUG
18
Kebenaran Melenyapkan Kebatilan
By:
Z Kamin
on
AUG
18
Oleh : Drs. H. Athor Subroto, M. Si *) Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bangkit bersama-sama Muhajirin dan Anshar hingga masuk Masjid al Haram. Beliau menghampiri Hajar Aswad, menciumnya, berthawaf di sekeliling Ka’bah, sambil memegang busur. Sementara di sekitar Ka’bah pada waktu itu ada tiga ratus enam puluh berhala. Beliau cukup menunjuk dengan busurnya ke arah berhala-berhala itu sambil mengucapkan ayat. وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۚ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا Dan Katakanlah: "Yang benar Telah datang dan yang batil Telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (QS. Al Israa’ [17]: 81) Seketika itu pula berhala-berhala tersebut roboh di hadapan beliau. Bahkan beliau memendekkan thawaf. Setelah sempurna, beliau memanggil Utsman bin Thalhah dan memerintahkannya untuk mengambil kunci Ka’bah. Setelah terbuka, beliau masuk ke dalam Ka’bah, yang di dalamny
Read more >>
AUG
13
Merdeka di Negeri Sendiri
By:
Z Kamin
on
AUG
13
Oleh : Drs. H. Athor Subroto, M.Si ( Dosen STAIN Kediri) Tiga ratus lima puluh tahun bukan waktu pendek. Sungguh sangat panjang. Kalau mau menghitung, bisa enam generasi. Itulah masa perjuangan bangsa Indonesia mengusir penjajah kolonial Belanda. Korban harta-benda dan jiwa-raga, sudah tak terhitung lagi jumlahnya. Sanggat besar –dan sangat banyak. Bila generasi sekarang mau menghitungnya, sungguh tak sanggup mengkalkulasi saking banyaknya. Proklamator, Bung Karno sering mengingatkan Jasmerah. Jangan (suka) melupakan sejarah.Sungguh suatu pesan yang sangat cerdas (saat itu). Perjuangan bangsa Indonesia yang sangat panjang dan menelan banyak korban itu jangan mudah Bahkan jangan (suka) melupakan dengan (kelakuan) berfoya-foya. Sedikit-sedikit sontak berhura-hura. Bersenang-senang. Gembira luar biasa sehingga seakan lupa daratan. Memperlakukan orang lain yang kalah dalam kompetisi, seperti melawan penjajah (saja). Seakan telah ma
Read more >>
AUG
11
SMK: Sekolah Mencetak Kuli?
By:
Z Kamin
on
AUG
11
Oleh : Agus Saefudin Pendahuluan ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduknya. Persaingan global di segala bidang ini tidak hanya melanda negara-negara ASEAN tetapi juga negara-negara di seluruh penjuru dunia. Bagi negara maju, mungkin adanya persaingan global hanya menuntut mereka untuk menyesuaikan diri dengan negara-negara yang lain. Tetapi bagi negara berkembang seperti Indonesia, adanya persaingan global menuntut untuk meningkatkan segala sektor negara, baik politik, ekonomi, pendidikan, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi. Peningkatan semua sektor tentunya dilaksanakan melalui pembangunan bangsa. Dalam upaya pembangunan bangsa, tampaknya pengembangan sumber daya manusia adalah yang paling penting dan ut
Read more >>
JUL
30
Kisah Plonco Sejak Zaman Londo
By:
Z Kamin
on
JUL
30
Perploncoan mahasiswa baru di Universitas Indonesia Jakarta pada April 1945. Foto: IPPHOS AWAL ajaran baru tahun 2015, berbagai pihak mencermati tradisi menyambut siswa atau mahasiswa baru, yaitu plonco. Alih-alih sebagai masa orientasi siswa (MOS), kegiatan ini kerap tidak mendidik dan hanya menjadi ajang balas dendam para senior. Mendikbud Anies Baswedan pun melarang tindakan kekerasan dalam MOS. MOS merupakan tanggungjawab sekolah, guru dan kepala sekolah. Mereka harus bisa mengendalikannya. “MOS tak boleh ada plonco, (jika terjadi) kepala sekolah bertanggungjawab. Dinas pendidikan jangan ragu memberi sanksi pada kepala sekolah. MOS itu adalah masa penunjukkan rencana belajar bukan pemuasan keinginan senior,” ujar Anies, dikutip detik.com. Perploncoan sudah terjadi sejak zaman kolonial Belanda. Mohammad Roem, menceritakan pengalamannya diploco ketika masuk Stovia (Sekolah Dokter Bumiputera) pada 1924. “Bahasa Belandannya plonco waktu itu adalahontg
Read more >>
JUL
13
Pelajaran Nokia untuk Pendidikan Kita
By:
Z Kamin
on
JUL
13
google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "4476706564"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; google_ad_client = "ca-pub-1451212635806474"; google_ad_slot = "9086347484"; google_ad_width = 200; google_ad_height = 200; Oleh : Setyo Purnomo (disklaimer : ditulis secara semrawut tidak runtut, serampangan asal gampang) Mungkin terlalu panjang dan ngawur juga kalau saya menghubungkan terjualnya Nokia ini dengan pendidikan kita. Salah satu upaya saya agar kedua hal tsb tampak nyambung adalah dengan memberi judul seperti di atas ;) Belum ada seminggu, sebuah peristiwa besar mengguncang dunia TI, yakni dengan dijualnya Nokia kepada Microsoft, dengan nilai transaksi sebesar 7,2 miliar Dolar atau sekitar Rp 80 triliun. Transaksi ini nyaris seperti petir di siang bolong, karena menyeruak begitu saja di tengah berita desas-desus
Read more >>
JUL
13
Mengapa Allah Memakai Emas dan Perak Sebagai Nishab Zakat?
By:
Z Kamin
on
JUL
13
100 Trilyun Dolar Zimbabwe = US$ 5 (Rp 45.000) Inilah mengapa Allah memakai Emas dan Perak sebagai patokan Nishab Zakat. Bukan uang kertas. Uang Kertas 100 trilyun dolar Zimbabwe nilainya cuma US$ 5 (Rp 45.000)! Orang harus bawa setumpuk uang untuk belanja sehari2. Ini pemiskinan massal. Kezaliman thd rakyat! Tahun 90-an ongkos naik bis cuma Rp 100. Tahun 2000-an jadi Rp 2000. 10 tahun saja naik 20x lipat. Padahal gaji pada kurun itu belum tentu naiknya segitu. Jadi uang kertas itu pemiskinan massal. Padahal kalau digaji misalnya dgn 10 gram emas, niscaya dari 1400 tahun lalu hingga sekarang, meski jumlahnya tak berubah, nilainya juga tidak turun. Allah dan RasulNya sudah memberi contoh pemakaian emas dan perak sebagai uang. Bukan uang kertas yang tiap tahun nilainya selalu turun dan sering terkena Krisis Keuangan. Emas dan Perak karena punya nilai riel dibanding kertas, lebih stabil dan lebih tahan terhadap inflasi. Contohnya, 1 dinar (4,25 gram emas
Read more >>
More Posts
Mobilize
your Site
View Site in Mobile
|
Classic
Share by: